Harga Minyak Mentah Mampu Bangkit di Asia

INILAHCOM, Singapura – Harga minyak naik pada Kamis (9/3/2017) setelah penurunan tajam di sesi sebelumnya di AS. Kenaikan didukung oleh kepatuhan yang kuat dari pengurangan produksi internasional meskipun ada lonjakan persediuaan minyak mentah Amerika.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak lainnya mencapai kesepakatan untuk memangkas produksi mencapai 1,8 juta barel per hari pada semester pertama 2017, dengan investor terus memperhatikan tingkat kepatuhan dari tiap negara.

Menteri Perminyakan Kuwait mengatan pada Rabu (8/3/2017) bahwa tingkat kepatuhan dan pemotongan produksi OPEC telah melebihi target, terdiri dari 140% pada Februari dengan tingkat kepatuhan dari negara OPEC sebesar 50%-60%.

Brent naik 46 sen atau 0,87% pada US$53,57 per barel. Mengakhiri sesi kemarin dengan turun 5% pada US$53,11 per barel akibat peningkatan produksi AS.

West Texas Intermediate (WTI) naik 34 sen atau 0,68% per barel. WTI anjlok 5,38% menjadi US$50,28 per barel di sesi sebelumnya, harga terendah sejak Desember.

Kenaikan harga pada hari ini bisa saja tidak bertahan lama, kata Michael McCharty, kepala strategi pasar di CMC Markets Sydney. “Salah satu faktor yang menekan harga adalah dolar Amerika karena kemungkinan kenaikan suku bunga,” kata McCharty, seperti mengutip cnbc.com.

Indeks dolar naik karena laporan kinerja amerika yang lebih kuat5 dari perkiraan dan rumor yang berkembang bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga minggu depan. Dolar yang kuat membuat minyak yang didenominasi dolar menjadi lebih mahal bagi negara-negara pengimpor.

Persediaan minyak mentah Amerika sebagai konsumen minyak terbesar di dunia melonjak pekan lalu sebesar 2,8 juta barel, mengalahkan perkiraan yang hanya sebanyak 2 juta barel.

“Ketika dikombinasikan dengan posisi spekulatif di pasar, tidak mengeherankan bahwa harga minyak menguat. Namun ada spekulasi bahwa OPEC akan memperpanjang kesepakatan pengurangan produksi,” kata ANZ.

Kuwait akan hadi sebagai negara tuan rumah pertemuan menteri yang akan dihadiri oleh menteri dari negara-negara OPEC dan non-OPEC untuk meninjau tingkat kepatuhan dari pengurangan produksi minyak pada 26 Maret nanti. [hid]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*