Harga Minyak Mentah Berani Bangkit di Asia

INILAHCOM, New York – Minyak mentah mengalami rebound di pasar Asia pada perdagangan Selasa (21/3/2017). Tetapi masih di wilayah terendah dalam empat bulan, mengimbangi persediaan yang tinggi dan percepatan produksi Amerika.

Minyak mentah New York Merchantile Exchange untuk pengiriman April diperdagangkan naik US$0,18 atau 0,37% menjadi US$48,83 per barel di sesi elektronin Globex. Minyak mentah Brent di ICE Futures Europe naik US$0,25 atau 0,48% ke US$51,78 per barel.

Harga minyak telah merosot lebih dari 10% hingga saat ini, terseret melemah oleh meningkatnya produksi dan pasokan minyak Amerika yang seharusnya menurun. Karena usaha negara OPEC dan negara non-OPEC termasuk Rusia tahun lalu untuk mengurangi produksi mencapai 1,8 juta barel per hari.

Prospek pasar yang kelebihan pasokan telah mendorong pelemahan harga minyak. Dalam oekan yang berakhir 14 Maret posisi spekulasi minyak mentah WTI yang dipegang oleh manager keuangan hampir dua kali lipat menjadi 128.947 kontrak. Ini berdasarkan data dari Commodity Futures Trading Commission Amerika.

“Peralihan dari posisi panjang ke pendek menunjukkan manajer keuangan kehilangan kepercayaannya pada kesepakatan OPEC,” kata Jonathan Chan, analis di Phillip Futures yang dikutip dari marketwatch.com.

Aksi jual baru-baru ini telah mengurangi risiko penurunan dan membuka pintu lebih lebar untuk para penawar harga yang lebih tinggi. “Namun sayangnya para trader sedang kehilangannya nafsunya terhadap minyak hingga waktu dekat ini,” kata Tim Evans, analis Citi Futures.

“Saya kira para manajer keuangan akan segera melakukan pencatatan posisi saat ini dari 21 Februari lalu,” katanya.

Faktor utama di balik sentimen bearish ini ada pemulihan produksi shale Amerika setelah jeda dua tahun. Data terakhir menunjukkan output AS tetap di atas 9 juta barel selama empat pekan terakhir sedangkan jumlah pasokan menjdi 528,2 juta barel. Ini berarti Amerika meningkatkan outputnya menjadi 412 ribu barel per hari sejak penandatangan perjanjian OPEC-Rusia berdasarkan perhitungan S&P Global Platts.

S&P Global Platts memperkirakan  persediaan minyak mentah AS akan menggembung menjadi 2 juta barel pada pekan yang berkahir 17 Maret. Namun jika data resmi dari Administrasi Informasi dan Energi pada Rabu (22/3/2017) dirilis, dan ini menunjukkan peningkatan beruntun dalam 10 pekan terakhir.

Kenaikan produksi di wilayah lain juga membebani harga. Perusahaan minyak negara Libya National Oil Corp dilaporkan memuat minyak di dua pelabuhan utamanya menyusul konflik pemberontakan lokal yang terjadi..

Aliran minyak yang kuat di Amerika dan Afrika mendorong OPEC untuk memperpanjang kesepakatan awal yang hanya enam bulan pertama 2017. “Namun jika Rusia bisa mengurangi pasokannya maka kesepakatan bisa saja flop,” kata Stuart Ive, client manager di OM Financial.

Nymex untuk April naik menjadi US$1,6196 per galon, sementara diesel diperdagangkan lebih tinggi pada US$1,5226. ICE untuk Juni beralih pada US$458,00 per metrik ton, turun US$0,50 dari penutupan Senin (20/3/2017).


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*