Harga Minyak Mentah AS Sesi Asia Tembus $ 50

Harga minyak mentah lanjutkan penguatan pada perdagangan sesi Asia hari Kamis (01/12), setelah OPEC dan Rusia sepakat memotong produksi minyak mentah untuk mengangkat kembali harga, tetapi analis memperingatkan harga bisa surut sebagai produsen lain berdiri untuk mengisi kesenjangan.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik $ 0,60, atau 1,21 persen, ke $ 50,04 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 0,67, atau 1,3 persen, pada $ 52,51 per barel.

Pada pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Rabu (30/11) di Wina Austria, Presiden OPEC Mohammed Bin Saleh Al-Sada dari Qatar menegaskan bahwa kesepakatan OPEC adalah mengurangi produksi 1.2 juta barel per hari. Hal ini akan menurunkan total produksi menjadi 32,5 juta barel per hari, berlaku sejak Januari 2017.

Kesepakatan itu juga termasuk tindakan terkoordinasi pertama kelompok dengan anggota non-OPEC Rusia dalam 15 tahun.

Kenaikan harga minyak mentah juga didukung laporan mingguan pemerintah AS tentang persediaan minyak mentah AS yang tak terduga turun 884.000 barel dalam pekan ini, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 636.000 barel.

Meskipun lonjakan harga setelah kesepakatan itu, mereka masih hanya pada tingkat September-Oktober – ketika rencana untuk memotong pertama kali diumumkan.

Harga minyak tetap kurang dari setengah pertengahan 2014 tingkat mereka, ketika banjir global mulai, dan Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan mengikuti kesepakatan yang diharapkan harga minyak rata-rata hanya $ 55 per barel pada semester pertama tahun depan.

OPEC menghasilkan sepertiga dari minyak dunia, atau sekitar 33.600.000 barel per hari, dan kesepakatan itu akan mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari sejak Januari 2017. Itu akan mengambil produksi untuk tingkat Januari 2016, ketika harga jatuh ke posisi terendah lebih dari 10 tahun di tengah melonjaknya kelebihan pasokan.

Analis juga mengatakan bahwa pemotongan akan meninggalkan lapangan terbuka untuk produsen lain, terutama pengebor shale AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah untuk perdagangan mendatang akan menguat setelah kesepakatan OPEC membatasi produksi. Namun jika malam nanti dollar AS menguat dengan meningkatnya data manufaktur AS, akan menekan harga. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 50,50-$ 51,00, sedangkan jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 49,50 -$ 48,00.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*