Harga Minyak Makin Anjlok, Pertamina Tetap Ngebor Sumur Migas

Jakarta -PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dan PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), tetap melakukan pengeboran minyak dan gas (migas), meskipun industri migas dunia sedang tertekan karena anjloknya harga minyak dunia.

Jelang tutup tahun 2015, PHE ONWJ mampu memproduksi minyak 40.069 barel per hari dan gas 178,3 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), sedangkan PHE WMO bisa mengebor 13.466 barel per hari dan gas 103,4 MMCFD.

“Kami bersyukur dengan pencapaian yang cukup menggembirakan untuk mendukung kinerja industri ini, meskipun tahun kami harus menyusun ulang program kerja akibat rendahnya harga minyak dunia,” kata General Manager PHE ONWJ, Irwansyah, ditemu di Senayan City, Selasa (16/12/2015) malam.

Meski di tengah perlambatan harga minyak, kedua anak usaha Pertamina tetap aktif mencari sumur atau lapangan minyak baru. PHE ONWJ mencatat, berhasil mengoperasikan lapangan minyak baru di Balongan, Jawa Barat, dengan nilai investasi US$ 165 juta. Lapangan yang diberi nama GG ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Agustus 2015 lalu.

Sementara itu, PHE WMO memperbanyak pekerjaan rutin di sumur produksi seperti well work dan well service guna mencegah penurunan produksi.

“Kami cukup senang bisa memenuhi target,” kata GM PHE WMO, Boyke Pardede.

Untuk tahun 2016, Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta kepada PHE ONWJ dan PHE WMO untuk terus menggenjot produksi.

Sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasa Sama (KKKS), PHE ONWJ akan mengalokasikan Capex dan Opex senilai US$ 565 juta di 2016, dan PHE WMO menganggarkan Capex dan Opex senilai US$ 436 juta.

(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*