Harga Minyak Jeblok, Jurusan Perminyakan Masih Favorit?

Jakarta -Harga minyak saat ini anjlok dan berada di kisaran US$ 29 atau Rp 406 ribu (kurs Rp 14.000/US$) per barel. Akibatnya, kinerja perusahaan minyak di dunia termasuk yang beroperasi di Indoneisa terus menurun.

Namun menurut Alfi Rusin, Ketua Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia, jurusan Perminyakan masih akan jadi jurusan yang populer. Karena menurutnya, belum ada sumber energi lain yang bisa menggantikan minyak bumi.

“Kan sampai saat ini belum ada yang bisa gantikan energi fosil seperti minyak bumi secara effisien dan efektif, jadi masih akan tetap menjadi primadona,” kata Alfi saat dihubungi detikFinance, Sabtu (16/1/2016).

Alfi mengaku, saat ini memang sektor perminyakan kurang begitu bergairah. Tercermin dari adanya pekerja di perusahaan minyak yang akhirnya mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Saya dengar malah beberapa perusahaan telah mendaftarkan ke SKK migas untuk layoff (PHK) karyawan-karyawannya. Perusahaan yang layoff karyawannya banyak tapi saya nggak tahu angka pastinya yang jelas banyak,” sambung dia.

Namun di masa depan sektor ini masih akan kembali bangkit mengingat belum ada sumber energi fosil lainnya yang benar-benar bisa menggantikan keberadaan minyak bumi. Dan ketika saat itu tiba, tentu sektor ini akan membutuhkan sumberdaya manusia dalam jumlah banyak.

(dna/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*