Harga Minyak Jeblok, BP Pangkas Ribuan Karyawan

London -Perusahaan minyak asal Inggris, Bristish Petroleum (BP) berencana memangkas 5% pekerjanya di seluruh dunia, karena harga minyak yang jatuh dalam.

Dalam pernyataannya, pemangkasan dilakukan karena adanya pengurangan produksi minyak di tengah harga yang jatuh. BP berencana memangkas 4.000 hingga 20.000 karyawannya sebagai bagian dari efisiensi senilai US$ 3,5 miliar.

Per akhir 2015 lalu, jumlah pekerja BP mencapai 80.000 orang di seluruh dunia.

Harga minyak saat ini berada di kisaran US$ 32/barel, atau tingkat terendahnya dalam 12 tahun terakhir. Kondisi ini membuat perusahaan minyak besar di dunia memangkas anggarannya, termasuk BP.

“Kami ingin merampingkan struktur dan mengurangi anggaran tanpa menyampingkan keselamatan kerja. Secara global kami berharap mengurangi pegawai di sektor hulu (upstream) hingga di bawah 20.000 orang‎ pada akhir tahun ini,” demikian pernyataan juru bicara BP, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (13/1/2016).

BP juga berencana mengurangi karyawan di wilayah eksplorasi Laut Utara.

Saham BP telah jatuh 40% sejak pertengahan 2014, di mana harga minyak mulai jatuh dari tingkat tertingginya di atas US$ 100/barel.

Selain BP, perusahaan minyak besar lain seperti Shell dan Chevron juga telah memangkas puluhan ribu pekerjanya, karena harga minyak yang anjlok hingga 70% sejak pertengahan 2014 lalu.

BP saat ini juga harus membayar ganti rugi US$ 20 miliar dari kasus tumpahan minyak di Teluk Meksiko pada 2010 silam. Perusahaan ini sudah menjual asetnya lebih dari US$ 50 miliar ‎untuk membayar ganti rugi tersebut.

(dnl/drk)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*