Harga Minyak Dunia Turun Karena Data Ekonomi AS Lemah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Harga minyak dunia turun pada Kamis (26/6) atau Jumat (27/6) pagi WIB, karena data ekonomi AS yang lemah memicu kekhawatiran baru tentang permintaan di konsumen minyak utama Amerika Serikat. Sementara itu pasokan minyak mentah Irak tampak tak terpengaruh oleh kekerasan yang sedang berlangsung di negara tersebut.

Patokan harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, turun 66 sen menjadi ditutup pada 105,84 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, turun 79 sen menjadi menetap di 113,21 dolar AS per barel di perdagangan London.

Para analis mengatakan laporan lemah pada belanja konsumen AS menimbulkan pertanyaan tentang kekuatan pemulihan ekonomi negara tersebut. Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan belanja konsumen hanya naik 0,2 persen pada Mei setelah datar pada April.

Laporan ini datang setelah data Badan Informasi Energi AS pada Rabu (25/6) menunjukkan penumpukan tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu. “Sebagai akibat dari data yang lemah dan penumpukan dalam stok minyak mentah, para investor tiba-tiba memusatkan kembali perhatian mereka pada sisi permintaan,” kata analis Fawad Razaqzada di situs perdagangan Forex.com.

“Mereka menyadari bahwa permintaan tidak cukup kuat untuk membenarkan harga minyak pada tingkat yang tinggi,” tambah Razaqzada.

Pelaku pasar juga terus mengawasi gejolak di Irak. “Meskipun terjadi kekerasan, ketegangan di pasar minyak berkurang karena indikasi bahwa produksi dan ekspor dari ladang minyak selatan (Irak) belum terganggu,” kata catatan analis energi dari Citi Futures, Tim Evans.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*