Harga Minyak Dunia Meninggalkan Posisi Terendahnya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Harga minyak dunia naik dari posisi terendah sejak 12 tahun terakhir pada Kamis (14/1) atau Jumat (15/1) pagi WIB. Kenaikan harga minyak dunia setelah jatuh di bawah 30 dolar AS per barel pada pekan ini terjadi di tengah kelebihan pasokan global.

Patokan harga minyak mentah di pasar AS, minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik 72 sen menjadi berakhir di 31,20 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan harga di pasar Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari juga naik 72 sen, ditutup pada 31,03 dolar AS per barel di perdagangan London.

“Apa yang telah kita lihat, jika ada, adalah sedikit dari kebangkitan teknikal,” kata kepala strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek, Kamis (14/1).

“Mungkin untuk saat ini pasar telah sedikit kelebihan jual (oversold). Jadi saya tidak akan mengatakan bahwa sesuatu yang fundamental terjadi hari ini,” ujarnya.

Dua minggu memasuki 2016, harga minyak telah merosot lebih dari 15 persen akibat para investor khawatir tentang kondisi global yang terus kelebihan pasokan minyak mentah dan ketidakpastian prospek permintaan, terutama di Cina.

WTI turun di bawah 30 dolar AS per barel pada Selasa (12/1) dan giliran Brent pada Rabu (13/1), membawa kontrak-kontark acuan ke tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir.


Distribusi: Republika Online RSS Feed

Speak Your Mind

*

*