Harga Minyak Dunia Anjlok, Pertamina Klaim Tetap Untung Jualan BBM

Jakarta -Meski harga minyak dunia turun hingga di kisaran US$ 30 per barel, PT Pertamina (Persero) mengklaim untung menjual BBM bersubsidi dan non subsidi sepanjang 2015.

“Untuk BBM PSO (Public Service Obligation/PSO), Pertamina punya margin 1,4%. Ada untung, kalau non PSO, tinggal 2,8%,” kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang saat jumpa press di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2016).

Bambang mengatakan pada awal 2015, Pertamina sempat mengalami kerugian akibat menjual premium dan solar. Namun, Pemerintah akhirnya menyesuaikan harga BBM sehingga Pertamina mulai meraup untung.

“Tahun lalu harga MOPS naik, Pertamina teriak dari April-September, sampai bilang rugi Rp 15 triliun karena pemerintah nggak naik-naikin (BBM). Jadi saya katakan, 2015 kita tertolong dari Oktober-Desember. Jual solar dan premium untung,” tambahnya.

Pertamina memperoleh untung dari turunnya harga minyak dunia. Untung yang diterima dari penjualan Pertamax Cs (non subsidi) seharusnya bisa lebih besar. Pertamina bisa mematok margin 5%-10% untuk BBM non subsidi.

Penjualan BBM non subsidi di wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali) ternyata tetap dipatok oleh pemerintah sehingga margin yang diterima oleh Pertamina menjadi tergerus.

“Yang non PSO, Pertamina harusnya untung 5%-10% tapi karena Jamali rugi, jadi tergerus marginnya jadi tinggal 2,8%,” tambahnya.

(feb/hns)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*