Harga Minyak di Dunia Perpanjang Untung di Asia

INILAHCOM, Singapura – Harga minyak dunia memperpanjang keuntungan mereka di Asia, Senin (05/01/2015). Itu karena penurunan kegiatan pengeboran AS menunjukkan pelambatan dalam produksi, tetapi laporan ketenagakerjaan yang lemah di ekonomi utama dunia itu membatasi kenaikan.

Minyak mentah melonjak di New York setelah data menunjukkan jumlah rig aktif di Amerika Serikat jatuh ke tingkat terendah dalam lima tahun menjadi 614 rig pada pekan lalu, membantu mengurangi kekhawatiran atas kelebihan pasokan global yang telah menekan harga. Minyak terus menguat di perdagangan Asia pada Senin, meskipun optimisme telah diperlemah oleh data pengangguran AS yang buruk.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat lalu, pertumbuhan lapangan pekerjaan di ekonomi dan konsumen minyak terbesar dunia ini tersendat pada September dan pasar tenaga kerja melemah di seluruh bidang. Itu memicu kekhawatiran tentang permintaan untuk komoditas tersebut pada saat pertumbuhan di China, ekonomi nomor dua di dunia dan konsumen energi utama, juga melambat.

Ekonomi AS menambahkan kekecewaan dengan menambahkan 142.000 lapangan pekerjaan selama bulan lalu, jauh di bawah estimasi para analis, dan data lapangan pekerjaan baru untuk Agustus direvisi turun menjadi 136.000, mengejutkan para analis. Para analis mengatakan angka yang lemah bisa mendorong bank sentral AS untuk menahan kembali kenaikan suku bunga pertamanya dalam hampir satu dekade, yang sudah tertunda akibat gejolak di pasar keuangan global yang didorong pelambatan di China.

Dalam perdagangan di Asia sore, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik 29 sen menjadi US$45,83 per barel dan minyak mentah Brent untuk November naik 23 sen menjadi US$48,36 per barel.

Para analis telah memperkirakan Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada Desember setelah pembuat kebijakan menahannya selama pertemuan pada September. Kenaikan suku bunga berpotensi akan menaikkan greenback terhadap mata uang lainnya, mengurangi permintaan untuk minyak yang dihargakan dalam dolar karena menjadi lebih mahal untuk pembeli internasional. [tar]


Distribusi: Inilah.com – Pasarmodal

Speak Your Mind

*

*