Harga Minyak Anjlok, Total Tutup Lowongan Karyawan

Bogor -Saat ini harga minyak dunia jatuh ke tingkat terendahnya di bawah US$ 50/barel, dari posisi di pertengahan 2014 lalu yang masih di atas US$ 100/barel. Ini membuat perusahaan minyak dan gas (migas) harus melakukan efisiensi.

Total E&P Indonesie mengatakan, untuk pihaknya masih bisa mempertahankan karyawan, tanpa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Caranya tidak menerima pegawai baru.

“Kami pakai sistem freezing of recruitment. Kami tidak merekrut karyawan. Kalau ada teman-teman yang baru, fresh graduate, kami tidak rekrut. Jadi maaf,” kata Vice President HR Communications General Services Total E&P Indonesie, Arividya Noviyanto, dalam Media Gathering Total E&P di Hotel Aston, Bogor, Sabtu (5/9/2015).

Tahun ini Total hanya menerima karyawan-karyawan yang tidak bekerja tetap, seperti internship program. “Tapi kami tetap melakukan internship program, masih tampung. Kalau kerja urusan lain, kami tidak rekrut,” sambungnya.

Jumlah pekerja Total pun bakal segera berkurang karena ada 40-50 pekerja yang pensiun tahun ini. Pengurangan karyawan ini justru membantu efisiensi Total, karena aktivitas eksplorasi dan produksi migas sedang lesu. “Otomatis itu menurunkan jumlah karyawan. Aktivitas kan sedang turun, sehingga match aja,” tukasnya.

Menurut Noviayanto, Total dan perusahaan migas internasional (International Oil Company/IOC) lain pada umumnya masih bisa menahan PHK selama harga minyak bumi masih di kisaran US$ 40 per barel. Jika harga minyak terus rendah selama waktu yang panjang, barulah pihaknya terpaksa melakukan PHK.

“Amannya US$ 40 per barel lah. Tapi sekali lagi jangan lupa industri migas ini jangka panjang. Jangan (harga minyak) US$ 40 per barel hanya sebulan seolah-olah bikin kiamat,” tutupnya.

(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*