Harga Minyak Anjlok, Ini Dampaknya ke Cadangan Minyak RI

Jakarta -Penurunan harga minyak bumi hingga ke kisaran US$ 30/barel membuat khawatir Menteri ESDM, Sudirman Said. Anjloknya harga minyak ini, akan membuat perusahaan-perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia mengurangi investasinya, sebagai langkah efisiensi.

Pengurangan investasi membuat kegiatan eksplorasi minyak menurun, sehingga penemuan cadangan minyak baru di Indonesia semakin sedikit.

“Memang akan terjadi penurunan investasi. Kalau ini dibiarkan, maka akan terjadi penurunan cadangan migas nasional,” kata Sudirman, dalam rapat kerja dengan Komisi VII di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/1/2016).

Agar kegiatan eksplorasi pencarian cadangan minyak baru dapat terus berjalan, menurut Sudirman, perlu berbagai insentif dari pemerintah untuk perusahaan-perusahaan migas di Indonesia.

Salah satunya adalah, dengan memperbesar porsi mereka dalam bagi Production Sharing Contract (PSC/Kontrak Bagi Hasil) dengan pemerintah Indonesia.

“Apakah split pemerintah bisa dilakukan dynamic split, misalnya saat harga minyak rendah seperti ini bagian terbesar jadi milik KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), ini sedang kami pikirkan,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala SKK Migas, Zikrullah menyatakan, merosotnya harga minyak dunia saat ini belum berdampak pada produksi minyak nasional.

Belum ada KKKS yang meminta revisi target produksi minyak. “Dengan menurunnya harga minyak dunia, saat ini belum serta merta ada yang mengajukan penurunan produksi,” tuturnya.

Berdasarkan diskusi dengan SKK Migas, para KKKS masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari harga minyak dunia.

“Mereka ingin menunggu beberapa saat apakah tren penurunan harga minyak ini akan berlanjut sampai ke depan atau nggak. Saat ini memang belum serta merta akan terjadi penurunan produksi secara langsung,” tutupnya.

(wdl/wdl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*