Harga Minyak Anjlok, Bos Medco: Ini Bukan yang Pertama Kali

Jakarta -Harga minyak dunia terus merosot di bawah US$ 40 per barel, tidak sedikit perusahaan minyak global memangkas dana investasi dan karyawan. Bagaimana nasib perusahaan minyak dalam negeri dengan kondisi ini?

“Ya tentu saja kami tetap confident, karena kita fokusnya di usaha minyak dan gas, penurunan harga minyak ini bukan yang pertama kalinya terjadi,” kata President Director & CEO PT Medco Energi Internasional TbK, Lukman Mahfoedz, kepada detikFinance, Rabu (26/8/2015).

Lukman mengatakan, walau harga minyak saat ini terus turun, perusahaannya masih tertolong dengan adanya kontrak gas jangka panjang di mana harga penjualan gas tidak mengikuti harga minyak.

“Untuk Medco tertolong dengan adanya aset gas yang dimiliki, di mana harga penjualan gas nya berdasarkan formula yang tidak dikaitkan dengan harga minyak. Akan tetap tentunya untuk development dan eksplorasi ke depan kita membatasi dulu,” katanya.

Ia menambahkan, di tengah penurunan pendapatan akibat harga minyak saat ini, yang dilakukan perusahaan minyak dan gas bumi termasuk di Indonesia, adalah dengan terus meningkatkan produksi dan melakukan efisiensi dalam operasi produksi.

“Proyek-proyek gas dan LNG juga seharusnya bisa dipercepat untuk memenuhi kebutuhan energi kita. Paling tidak ini akan sedikit mengurangi defisit. Hal lain yang juga penting, dalam kondisi saat ini diperlukan investasi, maka pemerintah diharapkan terus mendorong pelaksanaan proyek-proyek migas serta mempercepatnya,” tutup Lukman.

Seperti diketahui, harga minyak produksi AS pada perdagangan Selasa lalu naik 3,1% menjadi US$ 39,4 per barel. Sementara minyak jenis Brent harganya naik 2,9% menjadi US$ 43,91 per barel. Namun harga ini sangat jauh bila dibandingkan harga minyak tahun lalu di atas US$ 100 per barel.

(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*