Harga Kopi Arabica ICE Naik 1,4 Persen Terpicu Penurunan Dollar AS dan Produksi Tanaman Brazil

Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (24/01) berakhir naik. Kenaikan harga kopi arabica terdukung pelemahan mata uang Dollar AS dan menurunnya produksi Brazil.

Ketidakpastian kebijakan Trump membuat dolar AS jatuh ke 1,5 bulan terendah terhadap sekeranjang mata uang, sementara imbal hasil obligasi tergelincir dari level tertinggi baru-baru ini.

Pelemahan dollar AS membuat harga kopi arabica yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.

Kopi berjangka juga diperdagangkan lebih tinggi untuk 3 sesi perdagangan berturut-turut didukung momentum bullish dengan perkiraan tanaman Brasil telah dipotong tajam antara 44/47 juta kantong, dengan perkiraan awal adalah antara 50/55 juta kantong.

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2017 ditutup naik pada posisi 1,5540 dollar, naik sebesar 2,20 sen atau setara dengan 1,44 persen.

Malam nanti akan dirilis data Existing Home Sales AS bulan Desember yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan pelemahan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance di posisi 1,5850 dollar dan 1,6150 dollar. Sedangkan level Support yang akan dihadapi jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 1,5150 dollar dan 1,4850 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*