Harga Kopi Arabica ICE Naik 1 Persen, Bulan Februari Anjlok 8 Persen

Harga kopi arabika ICE naik di akhir perdagangan Rabu dini hari (01/03), terpicu bargain hunting investor.

Kopi arabika berjangka naik terpicu aksi beli, setelah pada perdagangan kemarin anjlok sekitar 3 persen.

Aksi beli kopi arabica juga dipicu dengan pulihnya harga kopi robusta, setelah Conab, lembaga pasokan tanaman Brasil, memperkirakan produksi Brasil akan jatuh sekitar 10% menjadi antara 43.650.000 dan 47,5 juta kantong di tahun tanaman 2017/18 mendatang.

Harga kopi arabika berjangka di penutupan perdagangan dini hari tadi mengalami penguatan. Harga kopi arabika berjangka bulan Mei 2017 naik sebesar 1,50 dollar atau setara dengan 1,06 persen dan ditutup pada posisi 1.4260 dollar per pon.

Untuk bulan Februari harga kopi arabica ICE anjlok 7,94 persen. Kemerosotan bulan ini tergerus peningkatan ekspor global dan Brazil, juga peningkatan persediaan Brazil, pelemahan Real Brazil, pulihnya cuaca di Brazil yang meningkatkan produksi dan merosotnya harga kopi Robusta juga mempegaruhi kopi arabica, serta penguatan dollar AS.

Pagi tadi telah disampaikan pidato Presiden AS Donald Trump yang memberikan nada optimis untuk penguatan ekonomi Indonesia melalui reformasi pajak hingga belanja infrastruktur. Dollar AS diperkirakan menguat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kopi arabica berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,4000 dollar dan 1,3700 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan ada pada posisi 1,4600 dollar dan 1,4900 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*