Harga Kopi Arabica Akhir Pekan dan Mingguan Sama-sama Melonjak Lebih 3 Persen

Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (05/11) berakhir melonjak. Kenaikan harga kopi arabica terdukung pelemahan mata uang Dollar AS.

Dollar AS tergelincir pada hari Jumat dengan kecemasan menjelang pemilihan presiden AS yang semakin mendekat, meskipun laporan pekerjaan AS mantap yang mendukung ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan.

Pelemahan dollar AS membuat harga kopi arabica yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember 2016 ditutup melonjak pada posisi 1,7135 dollar, naik sebesar 5,70 sen atau setara dengan 3,44 persen.

Lonjakan harga gula akhir pekan ini mengakumulasikan lonjakan mingguan gula sebesar 3,53 persen, juga didukung penimbunan produksi Brazil beberapa hari lalu.

Dengan keputusan FBI yang menyatakan Hillary Clinton tidak bersalah dalam penyalahgunaan email pribadi, maka akan memberikan kesempatan untuk keunggulan Clinton atas Trump, sehingga menguatkan dollar AS.

Lihat : FBI Bebaskan Clinton Dari Tuduhan Penyalahgunaan Email Pribadi

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,6800 dollar dan 1,6500 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,7400 dollar dan 1,7700 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*