Harga Karet Tocom 3 Februari Berakhir Anjlok 3 Persen Tergerus Kemerosotan Manufaktur Tiongkok

Harga karet alami berjangka Tocom pada perdagangan Jumat siang (20/12) berakhir melemah. Pelemahan harga karet Tocom terpicu merosotnya pertumbuhan manufaktur Tiongkok.

Aktivitas manufaktur Tiongkok diperluas untuk 7 bulan berturut pada bulan Januari, memberikan Beijing ruang lebih banyak untuk mengatasi ketidakseimbangan kronis dalam perekonomian, meskipun tingkat pertumbuhan melambat dari Desember, sebuah survei swasta menunjukkan pada hari Jumat (03/02).

The Caixin / Markit Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) turun menjadi 51,0 secara musiman disesuaikan, dari 51,9 pada bulan Desember dan dibawah perkiraan analis pada 51,8.

Lihat : Pertumbuhan Manufaktur Kecil Menengah Tiongkok Melambat di Awal Tahun

PMI resmi Tiongkok yang dirilis pada 1 Februari juga menunjukkan sektor manufaktur diperluas untuk bulan keenam berturut-turut pada bulan Januari, meskipun juga pada kecepatan yang sedikit lebih lambat dari Desember.

PMI manufaktur datang di 51,3 pada bulan Januari, sedikit turun dari 51,4 pada bulan Desember, tapi masih lebih baik daripada perkiraan jajak pendapat Reuters dari 51,2.

Lihat : Pertumbuhan Manufaktur Awal Tahun Tiongkok Melambat, Pertumbuhan Jasa Meningkat

Pelemahan pertumbuhan manufaktur Tiongkok, memberikan kekuatiran merosotnya permintaan dari Tiongkok.

Pada perdagangan siang ini, harga karet berjangka untuk kontrak paling aktif di bursa komoditas Tokyo yaitu kontrak bulan Juli 2017 berakhir melemah sebesar -9,1 yen atau -2,9 persen menjadi 301,0 yen per kilogram, turun dari penutupan sebelumnya pada 310,1 yen per kilogram.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet berjangka Tocom pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dipengaruhi oleh pelemahan pertumbuhan manufaktur Tiongkok.

Harga komoditas karet berjangka di bursa Tocom akan menguji level Support di 296,00 yen dan 291,00 yen. Harga akan menemui Resistance pada level 306,00 dan 311,00 yen jika harga berbalik ke teritori negatif.

 Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
 Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*