Harga Karet Tocom 21 Oktober Berakhir Turun 1 Persen Tergerus Pelemahan Minyak

Harga karet alami berjangka Tocom pada perdagangan Jumat siang (20/10) berakhir turun. Pelemahan harga karet Tocom tergerus penurunan harga minyak mentah sesi Asia.

Harga minyak mentah masih bergerak lemah pada sesi perdagangan Asia hari Jumat siang (21/10), terbebani oleh dolar yang lebih kuat, tetapi didukung oleh tanda-tanda pasar bahan bakar menyeimbangkan setelah dua tahun kelebihan pasokan.

Dolar AS naik ke level tertinggi sejak Maret terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Kamis, berpotensi menekan permintaan sebagai bahan bakar menjadi lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 50,51 per barel, turun 9 sen atau 0,18 persen.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent turun 3 sen atau 0,06 persen, pada $ 51,35 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Lanjutkan Pelemahan

Pelemahan harga minyak mentah membuat biaya produksi karet sintetis menjadi lebih murah. Dampaknya permintaan terhadap komoditas karet alami seperti yang diperdagangkan di Tocom mengalami penurunan.

Pada perdagangan hari ini, harga karet berjangka untuk kontrak paling aktif di bursa komoditas Tokyo yaitu kontrak bulan Maret 2017 berakhir turun sebesar -2,2 yen atau -1,25 persen, menjadi 173,9 yen per kilogram, turun dari penutupan sebelumnya pada 176,1 yen per kilogram.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet berjangka Tocom pada perdagangan sesi selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi pelemahan minyak mentah yang dapat menekan harga karet Tocom. Namun juga perlu dicermati pergerakan Yen yang dapat mempengaruhi harga karet Tocom.

Harga komoditas karet berjangka di bursa Tocom akan menguji level Support di 169,00 yen dan 164,00 yen. Harga akan menemui Resistance pada level 179,00 dan 184,00 yen jika harga berada di teritori positif.

 Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
 Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*