Harga Karet Tocom 11 April Anjlok 4 Persen Tergerus Penguatan Yen dan Pelemahan Minyak Mentah

Harga karet alami berjangka Tocom pada perdagangan Selasa siang (11/04) berakhir turun. Pelemahan harga karet Tocom tergerus penguatan Yen dan pelemahan minyak mentah.

Mata uang Yen Jepang terpantau mengalami penguatan. Pasangan kurs USDJPY melemah -0,37 persen pada 110.57.

Kenaikan nilai tukar yen Jepang membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan akan komoditas ini mengalami penurunan.

Harga minyak mentah mereda dari lima minggu tinggi di perdagangan sesi Asia pada Selasa siang (11/04) karena meningkatnya produksi minyak serpih AS mengimbangi kekhawatiran atas ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan penurunan produksi yang dibuat untuk mendukung harga.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 11 sen, atau 0,21 persen. Harga minyak mentah berjangka Brent, turun 8 sen, atau 0,14 persen, pada $ 55,90 per barel.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Retreat Terganjal Peningkatan Produksi AS

Pelemahan harga minyak mentah membuat biaya produksi karet sintetis menjadi lebih murah. Dampaknya permintaan terhadap komoditas karet alami seperti yang diperdagangkan di Tocom mengalami penurunan.

Pada perdagangan siang ini, harga karet berjangka untuk kontrak paling aktif di bursa komoditas Tokyo yaitu kontrak bulan September 2017 berakhir melemah sebesar -10,1 yen atau -4,2 persen menjadi 229,3 yen per kilogram, turun dari penutupan sebelumnya pada 239,4 yen per kilogram.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet berjangka Tocom pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi alami tekanan dipengaruhi oleh penguatan yen Jepang dan pelemahan minyak mentah.

Harga komoditas karet berjangka di bursa Tocom akan menguji level Support di 224,00 yen dan 219,00 yen. Harga akan menemui Resistance pada level 234,00 dan 239,00 yen jika harga berbalik ke teritori positif.

 Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
 Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*