Harga Kakao Merosot Terpengaruh Lemahnya Permintaan Ghana

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (31/01) ditutup lemah. Pelemahan harga kakao terpicu penurunan permintaan kakao di Ghana.

Pembelian kakao diumumkan regulator industri Ghana menyusul 16 minggu pertama musim 2016/17 berdiri di 611.763 ton, data Cocobod yang dirilis oleh Reuters pada hari Senin menunjukkan. Ini menandai penurunan dari 621.661 ton biji dibeli di produsen kakao nomor dua dunia selama periode yang sama musim lalu.

Jumlah pembelian untuk pekan yang berakhir 19 Januari melambat menjadi sekitar 16.000 ton dari antara 37.000 ton dan 25.000 ton dalam tiga minggu terakhir. Negara Afrika Barat ini memanen 780.000 ton biji musim lalu.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -17 dollar atau -0,81 persen pada posisi 2.078 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data CB Consumer Confidence Januari yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level resistance pada posisi 2.130 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.180 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 2.030 dollar dan 1.980 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*