Harga Kakao ICE Merosot 1 Persen Terganjal Peningkatan Pasokan Afrika Barat

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (03/02) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao terpicu peningkatan produksi di Afrika Barat.

Negara-negara Afrika Barat seperti Ghana dan Pantai Gading memiliki lebih dari 60% dari pasokan kakao dunia setiap tahun dan tidak ada kekurangan biji kakao saat ini. Bahkan, produksi kakao lebih tinggi pada basis tahun-ke-tahun dan itu adalah menambah tekanan terhadap harga komoditas, demikian berita yang dilansir dari Seeking Alpha.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -25 dollar atau -1,19 persen pada posisi 2.084 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls Januari AS yang diindikasikan meningkat dari bulan sebelumnya. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.030 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.980 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi penguatan ada pada 2.130 dollar dan 2.180 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*