Harga Kakao ICE Lemah Tertekan Penguatan Dollar AS

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (11/11) ditutup lemah. Pelemahan harga kakao terpicu penguatan dollar AS.

Dolar AS naik secara signifikan terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua minggu dan melayang tepat di bawah level yang terakhir terlihat pada awal Februari.

Ekspektasi bahwa kebijakan Trump akan meningkatkan belanja dan inflasi membantu hasil Treasury AS naik ke tingkat tertinggi dalam lebih dari 10 bulan. Imbal hasil pada obligasi patokan 10-tahun dan 30-tahun memiliki kenaikan harian terbesar secara tahunan pada hari Rabu dan menambahkan keuntungan pada hari Kamis menjelang lelang obligasi 30-tahun.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -10 dollar atau -0,41 persen pada posisi 2.441 dollar per ton.

Malam nanti akan dirilis data ekonomi Michigan Consumer Sentiment November yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS.

Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.390 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.340 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi penguatan ada pada 2.490 dollar dan 2.540 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*