Harga Kakao ICE Awal Mei Turun; Bulan April Anjlok 12 Persen

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (02/05) ditutup turun. Penurunan harga kakao terpicu dorongan peningkatan produksi dari Presiden Pantai Gading.

Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mendesak petani kakao untuk meningkatkan produksi dan kualitas dan mengatakan penurunan 40 persen harga kakao global musim ini telah merugikan ekonomi dan anggaran negara.

Di akhir perdagangan dinihari tadi, harga kakao berjangka kontrak Juli 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar 29 dollar atau 1,58 persen pada posisi 1.812 dollar per ton.

Sebelumnya pada akhir pekan, Sabtu dinihari (29/04), harga kakao juga melemah 1,45 persen pada 1.841. Dealer mengatakan pasar juga masih berjuang untuk menyerap panen besar di Pantai Gading yang memberikan kontribusi pada surplus global yang besar pada musim 2016/17 saat ini.

Pelemahan akhir pekan ini membuat harga kakao ICE menjadi merosot -0,44 persen minggu ini. Pelemahan harga kakao ICE terganjal peningkatan pasokan Pantai Gading dan penguatan dollar AS.

Untuk bulan April, harga kakao ICE anjlok sekitar 12 persen. Anjloknya harga kakao tergerus peningkatan pasokan dan penguatan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS terjadi. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 1.860 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.910 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi pelemahan ada pada 1.810 dollar dan 1.760 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*