Harga Gula ICE Turun Tipis Terkena Pelemahan Minyak Mentah

Harga gula berjangka ICE ditutup turun tipis pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Selasa dinihari (28/03). Harga komoditas ini mengalami pelemahan tertekan melemahnya harga minyak mentah.

Harga minyak mentah kembali tergelincir pada akhir perdagangan Selasa dinihari (28/03) terpicu keraguan investor apakah negara produsen akan memperpanjang pemotongan produksi yang dipimpin OPEC setelah akhir Juni dalam upaya untuk mengurangi kelebihan pasokan global.

Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 24 sen atau 0,5 persen, pada $ 47,73, menyentuh sesi rendah $ 47,08. Harga minyak mentah berjangka patokan internasional Brent turun 10 sen menjadi $ 50,70 pada 2:39 p.m ET (1839 GMT), setelah jatuh serendah $ 50,03.

Lihat : Harga Minyak Mentah Merosot Terganjal Keraguan Perpanjangan Pemotongan Produksi OPEC

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan memicu produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.

Namun penurunan harga gula lebih lanjut tertahan dengan pelemahan dollar AS, sehingga membuat harga gula hanya turun tipis.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau turun. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun sebesar 0,01 sen atau setara dengan 0,06 persen pada posisi 17,70 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 18,20 sen dan 18,70 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 17,20  sen dan 16,70 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*