Harga Gula ICE Turun Terpengaruh Anjloknya Minyak Mentah

Harga gula berjangka ICE ditutup merosot pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Kamis dinihari (09/03). Harga komoditas ini mengalami pelemahan tertekan anjloknya harga minyak mentah.

Pelemahan harga minyak mentah AS juga menekan harga gula. Harga minyak mentah anjlok lebih dari 5 persen pada akhir perdagangan Kamis dinihari (09/03), mencapai terendah tiga bulan, setelah Departemen Energi AS melaporkan peningkatan yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan pada persediaan minyak mentah mingguan AS.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate berakhir anjlok $ 2,86, atau 5,4 persen, pada $ 50,28, menandai hari terburuk untuk minyak dalam 13 bulan. WTI mencapai level terendah sejak 15 Desember.

Lihat : Harga Minyak Mentah Anjlok Lebih 5 Persen Tergerus Lonjakan Pasokan AS

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan memicu produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau merosot. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun sebesar 0,03 sen atau setara dengan 0,16 persen pada posisi 18,38 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika penguatan dollar AS berlanjut. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 17,90 sen dan 17,40 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 18,90  sen dan 19,40 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*