Harga Gula ICE Turun 1,8 Persen Terpicu Peningkatan Persediaan Tiongkok

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada akhir perdagangan Rabu dini hari (02/11) berakhir lemah terpicu peningkatan persediaan Tiongkok.

Harga gula berjangka ditutup melemah tajam pada aksi penjualan, dimana pekan lalu Tiongkok akan menawarkan gula dari penyimpanan pemerintah ke pasar domestik yang terus membebani perdagangan. Permintaan impor yang bisa dipotong setengahnya jika pemerintah cukup agresif dengan tawaran harga.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,38 sen atau setara dengan -1,76 persen pada posisi 21,19 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data Adp Employment Change Oktober yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan berpotensi menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 20,70 sen dan 20,20 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 21,70 sen dan 22,20 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*