Harga Gula ICE Turun 1 Persen Terganjal Penguatan Dollar AS

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (15/10) berakhir merosot tajam terpicu penguatan dollar AS.

Dolar mencapai level tertinggi dalam hampir delapan bulan terhadap euro dan tiga bulan terhadap yen pada Selasa di tengah berkembangnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember

Menguatnya dolar AS membuat komoditas gula yang berdenominasi dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,27 sen atau setara dengan -1,16 persen pada posisi 22,93 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data New Home Sales September yang diindikasikan menurun. Jika terealisir dapat melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 23,40 sen dan 23,90 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 22,40 sen dan 21,90 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*