Harga Gula ICE Tergerus 2 Persen Terpicu Peningkatan Surplus Brazil dan India

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dinihari (22/03) berakhir merosot tajam terpicu proyeksi surplus peningkatan produksi Brazil dan India.

Commerzbank, mencatat pemulihan tajam yang diperkirakan dalam produksi India, dan rekor baru untuk produksi Brasil, dengan mendukung produksi gula melebihi etanol. Prospek surplus pasokan di 2017-18 kemungkinan akan terus membebani harga gula.

Perusahaan perdagangan gula Wilmar pekan lalu, perkiraan produksi gula 2017-18 pada daerah utama gula Pusat-Selatan Brasil pada rekor 36 juta ton.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot tajam sebesar -0,41 sen atau setara dengan -2,32 persen pada posisi 17,29 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data Existing Home Sales Februari AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 17,80 sen dan 18,30 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 16,80 sen dan 16,30 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*