Harga Gula ICE Naik Tipis Terbantu Penguatan Minyak Mentah

Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Jumat dinihari (27/01). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung kenaikan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah naik 2 persen lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat dinihari (27/01) didorong oleh reli pasar saham AS yang mencatatkan rekor terbaru pada Kamis, walaupun kenaikan tertutupi oleh pasokan berlimpah dan persediaan meningkat sekalipun ada upaya oleh produsen untuk memangkas produksi.

Harga minyak mentah berjangka AS naik $ 1,03, atau 2 persen, di $ 53,78.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,12 per barel, atau 2 persen, di $ 56,20 pada 14:34 ET (1934 GMT).

Lihat : Harga Minyak Mentah Naik 2 Persen Terdorong Rekor Wall Street

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi etanol dibandingkan gula, sehingga produksi gula menurun dan semakin meningkatkan harga gula.

Namun kenaikan tersebut tertahan lebih jauh setelah dollar AS menguat, yang menekan pasar gula berjangka.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,02 sen atau setara dengan 0,10 persen pada posisi 20,36 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate QoQ Adv Q4 yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada 20,90 sen dan 21,40 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 19,90  sen dan 19,40 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*