Harga Gula ICE Naik Terpicu Proyeksi Penurunan Produksi India

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Selasa dinihari (07/02) berakhir naik terpicu penurunan produksi India.

Lembaga Green Pool mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah memangkas estimasi tanaman India untuk 20,3 juta ton dari 20,5 juta ton, didorong oleh pandangan penurunan produksi di daerah Maharashtra dan Karnataka.

Dealer juga mengatakan pengetatan yang telah diperkirakan di pasar fisik kuartal ini sekarang mulai muncul.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,07 sen atau setara dengan 0,33 persen pada posisi 21,18 sen per pon. Harga sempat mencapai tertinggi 21,49 sen per pon, tertinggi hampir 3 bulan.

Malam nanti akan dirilis data perdagangan Desember, dimana diindikasikan defisit perdagangan menurun. Jika data perdagangan terealisir positif akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 20,70 sen dan 20,20 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi  21,70 sen dan 22,20 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*