Harga Gula ICE Naik 1 Persen Pasca Proyeksi Penurunan Produksi

Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Selasa dinihari (06/06). Harga gula mengalami penguatan terpicu proyeksi penurunan produksi.

Copersucar, koperasi gula terbesar di dunia, mengurangi perkiraan untuk produksi gula pusat-selatan Brasil dan memberikan dukungan lebih lanjut dengan menyatakan bahwa merosotnya harga dunia dalam gula dapat menyebabkan penggilingan menguntungkan etanol.

Sementara itu, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi telah menghentikan ekspor gula putih ke Qatar setelah kedua negara memutuskan hubungan dengan Doha, pada tanda pertama krisis diplomatik yang menimpa perdagangan pangan, kata sumber pasar pada hari Senin.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,15 sen atau setara dengan 1,09 persen pada posisi 13,89 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data JOLTs job openings April yang diindikasikan turun. Jika terealisir dapat menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS terealisir. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 14,40 sen dan 14,90 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 13,40 sen dan 12,90 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*