Harga Gula ICE Merosot Terpicu Peningkatan Produksi Tebu Brazil

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (19/10) berakhir merosot terpicu peningkatan produksi tebu.

Produsen terbesar gula tebu Brasil diperkirakan akan memproduksi sekitar 2 juta ton gula dan impor volume etanol yang tinggi tahun depan karena pabrik cenderung mengalokasikan lebih banyak tebu untuk menghasilkan pemanis, demikian konsultasi Datagro menyatakan Senin (17/10) seperti yang dilansir Business Recorder Selasa (18/10).

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,14 sen atau setara dengan -0,60 persen pada posisi 23,02 sen per pon.

Malam ini akan dirilis data Building Permits dan Housing Starts September yang diindikasikan naik. Jika hasil ini terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 22,50 sen dan 22,00 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 23,50 sen dan 24,00 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*