Harga Gula ICE Melonjak 2,5 Persen Terdorong Kenaikan Minyak Mentah

Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Selasa dinihari (08/11). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung kenaikan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah berakhir naik lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa dinihari (08/11), didukung keputusan FBI yang membebaskan calon Presiden AS Hillary Clinton terhadap tuduhan penyalahgunaan email, namun keuntungan dibatasi oleh rally dolar AS dan keraguan atas pengurangan produksi yang direncanakan OPEC.

Harga minyak mentah berjangka AS juga didukung oleh penurunan mingguan dari 442.077 barel minyak di pusat pengiriman AS di Cushing, Oklahoma untuk pekan yang berakhir hingga 4 November, menurut laporan monitoring energi Genscape.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 82 sen, atau 1,9 persen, pada $ 44,89 per barel untuk berakhir positif pertama dalam tujuh sesi.

Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 46,10 per barel, naik 52 sen, atau 1,1 persen, dari penutupan sebelumnya.

Lihat : Harga Minyak Mentah Naik 2 Persen Setelah FBI Bebaskan Clinton Dari Tuduhan Penyalahgunaan Email

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi etanol dibandingkan gula, sehingga produksi gula menurun dan semakin meningkatkan harga gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,54 sen atau setara dengan 2,49 persen pada posisi 22,27 sen per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS setelah meningkatnya keyakinan Hillary Clinton dapat terpilih menjadi Presiden AS mengalahkan Donal Trump. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada Support 21,80 sen dan 21,30 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 22,80  sen dan 23,30 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*