Harga Gula ICE Melonjak 2 Persen Terdukung Keputusan Impor India

Harga gula berjangka ICE ditutup melonjak pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Jumat dinihari (07/04). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdorong keputusan pemerintah India untuk melakukan impor gula dan lonjakan minyak mentah.

India, produsen terbesar kedua di dunia dan konsumen atas akan mengotorisasi pengiriman inbound dari 500.000 metrik ton gula mentah bebas bea, menurut pejabat pemerintah. Pemberitahuan sedang diajukan di parlemen pada Rabu, kata para pejabat, yang meminta untuk tidak diidentifikasi.

India menghadapi kekurangan setelah produksi gula jatuh karena kekeringan El Nino tahun lalu. Hak ini menyebabkan negara itu akan mencari pasokan di tempat lain dan memo pajak impor yang biasa dari 40% untuk jumlah terbatas. Impor datang pada waktu pasar gula global diperkirakan akan berada dalam defisit untuk tahun kedua.

Kenaikan gula juga didukung dengan lonjakan minyak mentah pada perdagangan semalam.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,35 sen atau setara dengan 2,17 persen pada posisi 16,45 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data kunci Non Farm Payrolls Maret AS yang diindikasikan menurun. Jika hasil ini terealisir berpotensi menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS terjadi. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 17,00 sen dan 17,50 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 16,00 sen dan 15,50 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*