Harga Gula ICE Berakhir Datar Terpicu Tarik Menarik Sentimen

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Jumat dinihari (26/05) berakhir datar, turun tipis terpicu tarik menarik sentimen.

Harga gula kontrak bulan Juli merosot tajam dalam dua sesi sebelumnya, anjlok sekitar 4 persen. Anjloknya harga gula mendorong upaya aksi bargain hunting investor.

Namun upaya aksi beli gula tersebut tertahan dengan sentimen bearish seperti anjloknya harga minyak mentah dan gejolak politik di produsen utama gula Brazil.

Harga minyak mentah anjlok hampir 5 persen pada akhir perdagangan Jumat dinihari (26/05) setelah OPEC dan eksportir utama lainnya memperpanjang kesepakatan untuk membatasi produksi minyak selama sembilan bulan, namun mengecewakan investor karena jumlah pemotongan tidak lebih banyak dari sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berakhir anjlok $ 2,46, atau 4,8 persen, pada $ 48,90. Harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 2,52 atau 4,7 persen menjadi $ 51,44 per barel pada pukul 2:36 siang (1836 GMT).

Lihat : Harga Minyak Mentah Anjlok Hampir 5 Persen; Jumlah Pemotongan Produksi OPEC Dibawah Harapan

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan memicu produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.

Pasar juga memantau Brasil, setelah pemrotes menuntut pengunduran diri Presiden Michel Temer membakar sebuah gedung kementerian pada hari Rabu, mendorong pemimpin skandal yang tertekan untuk memerintahkan tentara ke jalanan.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau datar. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun tipis sebesar -0,01 sen atau setara dengan -0,06 persen pada posisi 15.66 sen per ton.

Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate estimasi kedua Q1 dan Durable Goods Orders April yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terealisir. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 16,20 sen dan 16,70 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 15,20 sen dan 14,70 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*