Harga Gula ICE Akhir Pekan Tertekan Profit Taking; Mingguan Merosot 3,6 Persen

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (03/12) berakhir lemah terpicu aksi profit taking investor.

Gula berjangka jatuh ke posisi terendah empat bulan, sebagai spekulan menutup taruhan bullish mereka di tengah prospek pasar global yang lebih seimbang di tahun mendatang.

Retraet itu dibuktikan dalam sebuah laporan hari Jumat oleh Komisi Perdagangan Komoditi Berjangka AS, yang menunjukkan manajer uang terus memangkas taruhan net long mereka pada pekan yang berakhir 29 November untuk 168.635, pengurangan 41% dari puncak pada akhir September.

Banyak pedagang mengandalkan pada gagasan bahwa pasar gula global ditetapkan menjadi defisit pada tahun 2016 untuk tahun kedua berturut-turut, tetapi analis berpendapat bahwa mereka telah mengabaikan semua liku-liku di makro pasar dan gula fundamental yang akan menutup keuntungan gula ini . Misalnya, China, importir gula terbesar di dunia, tidak hanya menghasilkan lebih banyak gula itu sendiri tahun ini, tetapi juga mulai melelang kepemilikan cadangan untuk menurunkan harga domestik. Di Brazil, penurunan tajam harga etanol telah mendorong pabrik untuk menghancurkan lebih tebu untuk produksi gula bukannya etanol, yang mengarah ke produksi yang lebih tinggi.

Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot tajam sebesar -0,24 sen atau setara dengan -1,24 persen pada posisi 19,12 sen per pon.

Secara mingguan harga gula ICE merosot tajam -3,63 persen, sebagian besar terpicu pelemahan permintaan Tiongkok dan India, juga anjloknya minyak mentah.

Malam nanti akan dirilis data ISM Non Manufacturing November yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 18,60 sen dan 18,10 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 19,60 sen dan 20,10 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*