Harga Gula ICE Akhir Pekan Rebound 1 Persen; Mingguan Merosot 2 Persen

Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dini hari (05/11). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung pelemahan dollar AS dengan ketidakpastian pemilihan Presiden AS.

Dollar AS tergelincir pada hari Jumat dengan kecemasan menjelang pemilihan presiden AS yang semakin mendekat, meskipun laporan pekerjaan AS mantap yang mendukung ekspektasi untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan depan.

Melemahnya dolar AS membuat komoditas gula yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau rebound. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,25 sen atau setara dengan 1,16 persen pada posisi 21,73 sen per pon.

Secara mingguan, harga gula bukukan hasil negatif, turun -1,94 persen, sebagian besar terpicu peningkatan persediaan Tiongkok dan pelemahan harga minyak mentah.

Dengan keputusan FBI yang menyatakan Hillary Clinton tidak bersalah dalam penyalahgunaan email pribadi, maka akan memberikan kesempatan untuk keunggulan Clinton atas Trump, sehingga menguatkan dollar AS.

Lihat : FBI Bebaskan Clinton Dari Tuduhan Penyalahgunaan Email Pribadi

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan perkiraan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Support pada posisi 21,20 sen dan 20,70 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 22,20  sen dan 22,70 sen.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*