Harga Gula ICE Akhir Pekan Melemah Tertekan Dollar AS; Mingguan Masih Negatif

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dinihari (18/02) berakhir merosot tertekan penguatan dollar AS.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,43 persen menjadi 100,87 pada hari Jumat, pulih dari terendah satu minggu 100,41 sehari sebelumnya.

Menguatnya dolar AS membuat komoditas gula yang berdenominasi dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.

Pada penutupan perdagangan Sabtu dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,04 sen atau setara dengan -0,20 persen pada posisi 20,26 sen per pon.

Untuk minggu ini harga gula ICE merosot 0,83 persen. Pelemahan harga di akhir pekan semakin membawa harga gula melemah. Ditambah sentimen pelemahan Real Brazil, penguatan dollar AS dan pelemahan minyak mentah, membuat harga gula ICE turun, mengatasi sentimen positif gangguan produksi gula dari Brazil dan India.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 20,80 sen dan 21,30 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi pelemahan harga ada pada posisi 19,80 sen dan 19,30 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*