Harga Emas Turun Setelah Lonjakan Minyak Mentah Mengangkat Imbal Hasil Obligasi

Harga Emas mencapai terendah sejak Februari pada akhir perdagangan hari Jumat dinihari (02/12), memperpanjang kerugian setelah penurunan bulanan terbesar dalam lebih dari tiga tahun, setelah lonjakan harga minyak mendorong imbal hasil obligasi, menekan minat emas sebagai investasi alternatif.

Harga emas spot turun 0,03 persen pada $ 1,172.31 per ons, setelah sebelumnya mencapai terendah 10-bulan $ 1,160.38.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup $ 1,169.40 per ons.

Logam mulia turun lebih dari 8 persen pada November, tertekan oleh lonjakan dolar dan hasil Treasury setelah Donald Trump terpilih menjadi presiden AS bulan lalu, dan dengan harapan bahwa Federal Reserve bersiap-siap untuk mengangkat suku bunga untuk hanya kedua kalinya dalam satu dekade pada bulan Desember.

Imbal hasil obligasi telah melonjak sejak kemenangan pemilu kejutan kandidat Partai Republik Trump, yang menimbulkan spekulasi bahwa komitmennya untuk belanja infrastruktur akan memacu pertumbuhan dan inflasi.

Hal ini mendorong dolar naik tajam, dengan dollar AS mencapai tertinggi sejak 2003 pekan lalu. Sementara itu mundur pada hari Kamis, tetap pada tingkat yang sangat tinggi.

Imbal hasil 10-tahun Treasury AS mencapai 16,5 bulan tertinggi pada hari Kamis. Jerman memimpin obligasi pemerintah zona eropa yang lebih tinggi sebagai gelombang 8 persen harga minyak mendorong ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.

Hasil ini menyebabkan arus keluar besar dan kuat dari kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung bursa ETF, yang terdaftar di New York, SPDR Gold Shares, mengatakan kepemilikan sahamnya jatuh hampir 60 ton pada bulan November, sebagian besar setiap bulan sejak bulan Mei 2013.

Perak 0,7 persen lebih rendah pada $ 16,35 per ons, sementara platinum turun 0,7 persen pada $ 904,75 setelah mencapai terendah sejak 8 Februari di $ 895 pada awal sesi.

Paladium naik 0,3 persen pada $ 772,20, setelah mengungguli logam mulia lainnya bulan lalu naik 24 persen, bulan terbaik sejak Februari 2008.

Dolar AS pada akhir perdagangan dinihari tadi melemah terhadap sekeranjang mata uang karena para pedagang membukukan keuntungan setelah data ekonomi mantap pada November dan kehati-hatian menjelang laporan non farm payroll Jumat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas pada perdagangan selanjutnya berpotensi bergerak naik dengan pelemahan dollar AS. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,174-$ 1,176, sedangkan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,170-$ 1,168.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*