Harga Emas Turun 1 Persen Setelah Keputusan ECB; Kegagalan Kemenangan Mayoritas May Picu Sentimen Bullish

Harga Emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat dinihari (09/06) pasca pertemuan kebijakan ECB yang membuat euro melemah terhadap dolar AS dan kehati-hatian investor menunggu hasil pemilihan nasional Inggris.

Euro turun setelah Bank Sentral Eropa memangkas perkiraan inflasi dan mengatakan bahwa pembuat kebijakan tidak membahas penskalaan kembali program pembelian obligasi raksasa.

Lihat : Kebijakan ECB : Tingkatkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, Suku Bunga Tetap, Turunkan Prospek Inflasi

Euro yang lebih lemah terhadap dolar mengikis daya beli investor zona euro untuk emas, yang dibanderol dengan harga mata uang A.S.

Harga emas spot turun 1,01 persen pada $ 1,280.10 per ons di 1355 GMT.

Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Agustus turun 1,2 persen menjadi $ 1,277.40.

Investor menunggu hasil pemilihan Inggris dan kesaksian Comey, yang akan menjadi sorotan pada perselisihan antara dia dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Hal tersebut dan ketidakpastian lainnya memberi dukungan pada emas, yang kemungkinan akan melanjutkan rally pada akhirnya, bahkan jika koreksinya lebih rendah dalam jangka pendek, kata analis.

Pada logam mulia lainnya, paladium naik 2,31 persen menjadi $ 847,35 per ons. Pada sesi sebelumnya, ia mencapai level tertinggi dalam hampir tiga tahun namun melepaskan kenaikan awal untuk turun 2,3 persen lebih rendah.

Platinum turun 0,83 persen menjadi $ 939,70 sementara perak turun 1,05 persen menjadi $ 17,435.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas selanjutnya berpotensi naik setelah hasil exit poll pemilu Inggris gagal memenangkan suara mayoritas Partai Konservatif PerdanamMenteri Theresa May, yang akan memicu kebuntuan politik Inggris, yang dapat memicu permintaan aset safe haven seperti emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1,284 – $ 1,288, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,278 – $ 1,276.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*