Harga Emas Stabil Setelah The Fed AS Pertahankan Suku Bunga

Harga emas stabil pada akhir perdagangan Kamis dinihari (02/02) setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Harga emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi dekat $ 1,212.6 per ons.

Sedangkan harga emas spot LLG berakhir stabil, turun tipis 0,07 persen pada $ 1,209.64 per ons.

Seperti yang diperkirakan secara luas, Komite Pasar Terbuka Federal mempertahankan suku bunga pinjaman overnight pada 0,5 persen hingga 0,75 persen. The Fed menaikkan target seperempat poin, atau 25 basis point, pada pertemuan bulan Desember, hanya kenaikan kedua di lebih dari 10 tahun.

Emas sangat terpengaruh suku bunga, terutama di Amerika Serikat, dengan suku bunga yang lebih tinggi mengangkat biaya kesempatan memegang aset non-produktif dan meningkatkan dolar.

Emas naik lebih dari 5 persen pada bulan Januari sebagai bulan terbaik sejak Juni 2016 karena dolar menderita awal terburuk dari tahun ke tahun dalam tiga dekade, terluka oleh komentar Trump bahwa setiap “negara lain melakukan devaluasi.”

ETF Securities mengatakan mereka mengharapkan emas untuk mengakhiri tahun di $ 1.230 per ounce sekitar 2,5 persen dari penutupan Selasa.

Pandangan bullish ditegaskan oleh beberapa fund manager terbesar Wall Street bertaruh pada emas, bahwa gaya pemerintahan Trump dan pemilu mendatang di Eropa akan menggabungkan untuk menciptakan lebih banyak volatilitas pasar saham dan meningkatkan permintaan untuk logam dipandang sebagai safe haven.

Spot perak naik 0,24 persen menjadi $ 17,585 per ons, setelah menyentuh level tertinggi dalam lebih dari 11 minggu di $ 17,61.

Platinum naik 0,66 persen, pada $ 1.003,10 per ounce. Palladium melonjak 1,49 persen pada $ 764.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik setelah The Fed AS mempertahankan suku bunga tetap. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,212 – $ 1,214, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,208 – $ 1,206.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*