Harga Emas 'Lompat' Rp 12.000/Gram, Gara-gara Bank Sentral Swiss

Jakarta -Hari ini, harga emas melonjak cukup tajam. Bahkan di dalam negeri, harga emas batangan milik Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik sampai Rp 12.000/gram dalam sehari.

Kenaikan harga emas di dalam negeri tidak lepas dari harga di pasar internasional. Saat ini, harga emas dunia memang tengah dalam tren menanjak dan sudah mencapai di atas US$ 1.250/troy ons.

Mengutip data perdagangan Reuters, harga emas di pasar komoditas Comex berada di posisi US$ 1.259/troy ons.

Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures, kenaikan harga emas tidak lepas dari kebijakan bank sentral Swiss yang memberlakukan suku bunga negatif 0,75% dan melepas batasan mata uang franc Swiss di 1,2 per uero yang sudah berlaku sejak 2011.

“Kemarin ada kebijakan kejutan dari bank sentral Swiss. Kekhawatiran melanda pasar keuangan, dan investor beralih ke aset-aset aman seperti emas,” kata Ariston kepada detikFinance, Jumat (16/1/2015).

Bursa saham dunia, lanjut Ariston, saat ini ‘berguguran’. “Dow Jones, Hang Seng, KOSPI, Nikkei, semua jatuh sementara harga emas naik. Ini menunjukkan peralihan investasi ke safe haven,” katanya.

Faktor fundamental yaitu peningkatan permintaan, tambah Ariston, tidak banyak mempengaruhi pergerakan harga emas. Dia menilai harga emas lebih banyak dipengaruhi sentimen-sentimen yang beredar di pasar.

“Belakangan ini harga emas naik ketika ada sentimen negatif. Misalnya isu keluarnya Yunani dari Uni Eropa dan sekarang kebijakan bank sentral Swiss. Di luar itu sepertinya tidak ada,” paparnya.

Oleh karena itu, Ariston memperkirakan lonjakan harga emas sulit bertahan lama. Kemungkinan besar pekan depan harga bisa terkoreksi karena aksi ambil untung.

“Kemungkinan kenaikan ini hanya temporer. Pasar masih mencari titik harga yang rasional,” ujarnya.

(hds/dnl)


Distribusi: finance.detik

Speak Your Mind

*

*