Harga Emas Jatuh Tertekan Pernyataan Hawkish Kenaikan Suku Bunga AS

Harga Emas jatuh pada akhir perdagangan Kamis dinihari (02/03), karena dolar AS menguat setelah komentar dari pejabat Federal Reserve AS meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga pada bulan Maret.

Harga emas spot LLG turun 0,18 persen menjadi $ 1,246.30 per ons, menuju hari ketiga berturut-turut penurunan. Logam mulia mencapai tertinggi sejak 11 November di $ 1,263.80 pada 27 Februari

Harga emas berjangka AS turun $ 3,90 persen menjadi $ 1.250.

Presiden Fed New York William Dudley – salah satu pejabat bank sentral AS yang paling berpengaruh mengatakan pengetatan kebijakan moneter telah menjadi lebih banyak kesempatan, sementara Presiden Fed San Francisco John Williams mengatakan ia melihat tidak perlu menunda kenaikan suku bunga.

Pasar uang berjangka sekarang memperkirakan peluang 70 persen dari kenaikan suku bunga resmi pada bulan Maret, dibandingkan dengan sedikit lebih dari 30 persen pada Selasa.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya kesempatan memegang emas sementara dolar meningkat.

Ketua Fed Yellen akan memberikan pidato pada hari Jumat. Jika pernyataan Yellen juga menunjukkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, mungkin akan menyebabkan dolar untuk lebih naik dan akan membebani harga emas.

Indeks dolar AS naik 0,56 persen pada 101,69. Impor emas Februari India melonjak lebih dari 82 persen dari tahun lalu sebagai konsumen menggenjot pembelian untuk pernikahan, demikian data sementara dari konsultan GFMS menunjukkan.

Sementara itu Harga perak spot naik 0,44 persen menjadi $ 18,39 per ons. Platinum turun 1,43 persen pada $ 1,008.50, sementara paladium naik 0,95 persen menjadi $ 776,25.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi melemah terbatas dengan menguatnya harapan kenaikan suku bunga AS bulan Maret ini. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,244 – $ 1,242, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 1,248 – $ 1,250.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*