Harga Emas Bisa Melambat, Bila the Fed Ketatkan Kebijakan

Harga Emas Bisa Melambat, Bila the Fed Ketatkan Kebijakan

Financeroll – Semakin lama yang kita lihat bahwa the Federal Reserve telah lama menerapkan suku bunga rendah dan melakukan bantuan ekonomi triliunan dollar dengan membeli obligasi obligasinya demi menolong ekonominya, sehingga kalau bisa dibilang, makin lama kondisi kebijakan ekonomi dari the Fed makin melonggar dan bisa mengakibatkan kondisi yang tidak menguntungkan bagi ekonomi AS itu sendiri pada jangka yang panjang ini.

Pemaparan pada akhir bulan lalu pada meeting sebelumnya terlihat bahwa kondisi kebijakan moneter dari akhir era Ben Bernanke tetap mengandalkan pembeliaan obligasinya kembali meski masing masing porsi sudah dikurangi lagi, dari Desember lalu $ 85 milyar jadi $ 75 milyar, dan kemudian dari $ 75 milyar menjadi $ 65 milyar.

Pasar global telah menganggap bahwa kondisi kebijakan dari the Fed ini bisa menjadi boomerang bagi ekonomi AS dan pada akhirnya bisa berimbas pada kondisi ricuh terbaru dari sisi ekonomi global, dimana kondisi siklus quantitative easing dan pengenaan suku bunga rendah bisa memberikan kondisi menggelembung atau buble ekonomi dimana sekarang investor dan perbankan sendiri sudah berani mengambil portfolio atau surat hutang yang lebih banyak jumlahnya, seperti mengingatkan kita pada kondisi sebelum ricuh ekonomi 2008 lalu.

Konsumen di AS khususnya sekarang ini, menginginkan kredit kredit baru, dalam rangka pembelian barangnya karena sejak pemberlakuan suku bunga rendah, kondisi pengangguran semakin rendah dan banyak jobless ini telah mendapatkan pekerjaannya dengan rentang waktu yang cukup lama juga. The Fed cabang New York juga telah melaporkan bahwa pengambilan kredit konsumsi di akhir Desember 2013 lalu, telah tercatat mengalami kenaikan yang cukup besar dan mencatat rekor tertinggi dari musim panas 2007 lalu meskipun nilai gadai yang baru dari perumahan itu sendiri mengalami penurunan.

Nah jadilah sebuah pertanyaan ketika masalah kredit yang terus membengkak dan sisi tenaga kerja AS sedang menuju kondisi ekonomi full-employee, dan the Fed pun masih bersikukuh dengan dengan suku bunga rendah disertai pembeliaan asset asetnya (baca quantitative easing) meski sudah mulai memberlakukan tapering off nya, dimana muncul pertanyaan di pasar bila the Fed melakukan pengetatan kebijakan moneter dan tapering off dipercepat, apakah kondisi ekonomi global akan berakhir?

Memang setidaknya hingga sekarang, kondisi ekonomi global ini termasuk dengan pergerakan harga emas di pasar komoditi dunia, sangat dipengaruhi oleh factor kebijakan ekonomi/moneter AS tersebut, sehingga bila kondisi suku bunga sudah mulai dinaikkan, atau setidaknya wacana kenaikan suku bunga itu sudah muncul, maka setidaknya harga emas biasanya akan bereaksi tak akan membaik harganya karena factor peralihan portfolio investor akan segera melirik surat hutang atau obligasi pemerintah tentunya seperti yang terjadi pada periode suku bunga tinggi di AS dan dunia sebelum kisruh ekonomi global 2008 lalu.

Realita yang terjadi mungkin akan kembali seperti pada era sebelum krisis Lehman Brothers 2008 muncul ketika suku bunga the Fed masih bertengger diatas 5% kala itu dan membuat harga emas kurang begitu kinclong. Nah apakah sejarah atau teori Dow ini bisa muncul ataukah tidak? (ikutilah kelanjutannya pada majalah Financeroll edisi 11)

facebookgoogle_plusredditpinterestlinkedinmail


Sumber: http://financeroll.co.id/feed/

Speak Your Mind

*

*