Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Senin siang (03/04). Kenaikan harga CPO siang ini mengikuti kenaikan harga minyak kedelai di bursa berjangka AS.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade Maret terpantau naik 0,60 persen menjadi $ 31.97 USd/lb
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Juni 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 6 ringgit atau 0,2 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.652 ringgit per ton.
Untuk minggu ini harga CPO bursa Malaysia merosot -3,9 persen, sebagian besar terganjal pelemahan harga minyak mentah dan melemahnya harga kedelai AS, juga penguatan mata uang Ringgit.
Untuk bulan Maret, harga CPO bursa Malaysia anjlok -4,5 persen tergerus sebagian besar anjloknya harga minyak mentah, melemahnya harga kedelai AS, dan menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS.
Untuk bulan Februari harga CPO anjlok -8,6 persen. Kemerosotan tajam harga CPO mengikuti pelemahan harga minyak kedelai AS, pelemahan harga minyak mentah dan penguatan mata uang Ringgit.
Untuk bulan Januari, harga CPO merosot tajam -4,2 persen, sebagian besar tertekan penguatan ringgit, pelemahan minyak mentah, penurunan ekspor Indonesia dan pelemahan harga kedelai di AS.
Dengan demikian harga CPO Malaysia untuk kuartal pertama tahun 2017 ini anjlok -17,1 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya akan bergerak positif jika harga minyak kedelai CBOT meningkat. Juga akan mencermati pergerakan minyak mentah dan mata uang Ringgit.
Harga CPO berjangka kontrak Juni 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Resistance pada posisi 2.700 ringgit dan 2.750 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.600 ringgit dan 2.550 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
—
Distribusi: Vibiznews
Speak Your Mind