Harga CPO 7 November Naik 1 Persen Terpicu Pelemahan Ringgit dan Kenaikan Minyak Mentah

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Senin siang (07/11). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.

Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,3 persen pada 4.2105.

Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.

Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.  

Harga minyak mentah naik pada perdagangan Senin siang (07/11) di sesi Asia, terdorong upaya bargain hunting memanfaatkan penurunan tajam pada minggu sebelumnya yang membawa harga ke level terendah sejak awal Agustus karena fundamental yang lemah yang sedang berlangsung.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 64 sen, atau 1,45 persen, pada $ 44,71 per barel. WTI mencapai $ 43,57 pada hari Jumat, terendah sejak 20 September.

Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 46,16 per barel, naik 58 sen, atau 1,27 persen, dari penutupan sebelumnya. Pada hari Jumat, patokan global telah jatuh serendah $ 45,08, terlemah sejak 11 Agustus.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Lebih 1 Persen Terbantu Bargain Hunting

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Januari 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 36 ringgit atau 1,3 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.772 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit dan kenaikan minyak mentah.

Harga CPO berjangka kontrak Januari 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.820 ringgit dan 2.870 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.720 ringgit dan 2.670 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*