Harga CPO 22 Maret Bergerak Turun Terganjal Pelemahan Minyak Mentah

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Rabu siang (14/03) bergerak lemah. Penurunan harga CPO terpicu melemahnya harga minyak mentah.

Harga minyak mentah merosot pada Rabu (22/03) di sesi perdagangan Asia, karena meningkatnya persediaan minyak mentah di Amerika Serikat semakin memperkuat kelebihan pasokan bahan bakar global yang sedang terjadi meskipun ada upaya yang dipimpin OPEC untuk memangkas produksi.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) minyak mentah berjangka turun 10 sen atau 0,21 persen, menjadi $ 48,16 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent kontrak bulan depan, patokan internasional untuk minyak, berada di $ 50,87 per barel, turun 9 sen atau 0,18 persen dari penutupan terakhir mereka.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Turun Tertekan Peningkatan Pasokan AS

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Namun kerugian minyak mentah semakin berkurang dengan melemahnya mata uang Ringgit. Siang ini pasangan kurs USDMRY menguat 0,1 persen pada 4.4318.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak Juni 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -3 ringgit atau -0,1 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.806 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan Ringgit berlanjut.

Harga CPO berjangka kontrak Mei 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Resistance pada posisi 2.850 ringgit dan 2.900 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan ada pada posisi 2.750 ringgit dan 2.700 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*