Harga CPO 19 April Tertekan Penguatan Ringgit dan Pelemahan Minyak Mentah

Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Jumat siang (24/02) berakhir lemah. Penurunan harga CPO malam ini terpicu menguatnya nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan pelemahan harga minyak mentah.

Pada siang ini terpantau dollar AS melemah terhadap Ringgit. Terpantau kurs pasangan dollar AS-Ringgit, turun -0,1% pada 4.4050.

Penguatan Ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya menurun.

Harga minyak mentah juga terus merosot tertekan peningkatan poduksi minyak mentah AS.

Harga minyak mentah merosot pada Rabu (19/04) di sesi Asia, karena meningkatnya persediaan AS membebani pasar sementara penurunan ekspor minyak mentah Arab Saudi diimbangi oleh kenaikan produksi dalam negeri.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 3 sen atau 0,06 persen, menjadi $ 52,38 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk minyak, berada di $ 54,83 per barel, turun 6 sen atau 0,11 persen.

Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Tertekan Peningkatan Produksi AS

Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.

Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan. Harga kontrak Juli 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -11 ringgit atau -0,4 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.462 ringgit per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi penguatan Ringgit dan pelemahan minyak mentah.

Harga CPO berjangka kontrak Juli 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Support pada posisi 2.410 ringgit dan 2.360 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 2.510 ringgit dan 2.560 ringgit.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*