Harga Batubara Rotterdam Naik Terdukung Proyeksi Penurunan Produksi Afrika Selatan

Pada akhir perdagangan Jumat dinihari (28/04), harga batubara Rotterdam naik terdorong proyeksi penurunan produksi batubara.

Perusahaan South32 yang terdaftar di Australia telah menurunkan proyeksi produksi batubara 2016-2017 (Juli-Juni) untuk aset batubara termal Afrika Selatan dengan volume ekspor yang terkena dampaknya.

Penjualan ekspor dan pengembangan di Kompleks Wolvekrans Middelburg dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi pada kuartal Januari-Maret dan total proyeksi produksi 2016-2017 fiskal telah berkurang menjadi 30 juta mt dari 30,9 juta mt, kata penambang tersebut pada hari Kamis.

Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Mei 2017 berada di posisi 74,30 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,65 dollar atau setara dengan 0,88 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate AS kuartal pertama yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika dolar AS terealisir melemah. Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Resistance pada posisi 74,80 dollar dan Resistance kedua di level 75,30 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 73,80 dollar dan 73,30 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*