Harga Batubara Rotterdam Merosot 1 Persen Setelah Tiongkok Tolak Impor Korea Utara

Pada akhir perdagangan Rabu dinihari (12/04), harga batubara Rotterdam berakhir lemah setelah Tiongkok menolak kargo batubara Korea Utara.

Tiongkok telah mengirimkan armada kargo Korea Utara sarat dengan batubara kokas kembali ke pelabuhan mereka, menurut laporan Reuters. Sementara itu, Tiongkok telah menempatkan pesanan besar untuk komoditas pembuatan baja dari produsen AS.

Informasi tentang Thomson Reuters Eikon informasi keuangan dan analisis platform yang mengungkapkan bahwa 12 kargo yang kembali ke Korea Utara.

Langkah ini mencerminkan komitmen publik Tiongkok pada 26 Februari untuk bergabung bangsa-bangsa lain dalam menghukum Korea Utara untuk program pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik yang terus dijalankan. Tiongkok mengatakan pada bulan Februari ia menangguhkan impor Korea Utara untuk sisa tahun ini.

Lihat : Tiongkok Tolak Impor Batubara Korea Utara

Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Mei 2017 turun di posisi 73,30 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -1,25 dollar atau setara dengan -1,68 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menguatkan harga minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika kenaikan harga minyak mentah terealisir. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 73,80 dollar dan Resistance kedua di level 74,30 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 72,80 dollar dan 72,30 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang


Distribusi: Vibiznews

Speak Your Mind

*

*